Senin, 12 Agustus 2013

Gunung Rokatenda Meletus, 6 Tewas Tersapu Awan Panas


JAKARTA - Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban letusan Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka, NTT masih terus dilakukan. Hingga sore ini, korban tewas ada enam orang. Semua korban tersapu oleh awan panas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, empat korban tewas sudah ditemukan. Sedangkan dua lainnya masih dalam pencarian.

Korban meninggal akibat terkena awan panas yaitu Aloysius Lala (65), Wea Lala (58), Petrus Ware (69), Aluysius. Korban yang belum ditemukan yaitu Lengga (5) dan Pio (7).

"Mereka tersapu awan panas pada saat mereka tidur di Pantai Punge, Desa Rokirole," kata Sutopo kepada Okezone, Sabtu (10/8/2013).

Jumlah pengungsi masih dilakukan pendataan. BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat BNPB telah berangkat sejak siang untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat Rokatenda.

Gunung Rokatenda di Pulau Palue, kembali meletus sekira pukul 04.27 Wita. Menurut Sutopo, tinggi abu letusan fluktuatif antara 1.500 hingga dua ribu meter dari Puncak Gunung Rokatenda. 

Letusan dengan suara keras yang disertai dengan semburan kerikil dan abu vulkan serta gempa vulkanik. "Masyarakat sekitar panik dan dilaporkan letusannya lebih besar daripada letusan sebelumnya," terangnya.

Arah luncuran awan panas tidak seperti biasanya yang mengarah ke arah selatan hingga ke pantai. Awan panas mengalir dari Woje Wubi sampai Pantai Cua. Terparah di Ko'a Desa Rokirole dan Nitunglea. 

Status Gunung Rokatenda masih ditetapkan Siaga oleh PVMBG. Gunung Rokatenda meletus sejak Oktober 2012, abu letusan tersebar dalam pulau bergantung arah angin. 

Gunung Rokatenda berada di Pulau Palue dengan diameter Pulau Palue sekitar delapan kilometer (KM) (radius empat KM). Saat siaga Rokatenda, masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 3 KM. 

Di Pulau Palue saat ini bermukim sekitar 10 ribu jiwa. Kondisi pulau tersebut berbahaya karena selalu terancam dari letusan Gunung Rokatenda. Ketersediaan air tanah sangat minim dan lahan pertanian kurang subur karena lapisan tanahnya tipis.

Akibat letusan Gunung Rokatenda, lanjut Sutopo, sejak Oktober 2012 sebanyak 782 KK (2.754 jiwa) mengungsi keluar dari Pulau Palue ke Kabupaten Ende (407 KK) dan Sikka (375 KK). 

"BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp14,7 miliar kepada Pemda Ende dan Pemda Sikka untuk relokasi dan hunian tetap pengungsi," pungkasnya. (trk)

0 komentar:

Posting Komentar